Seruan Hari Bumi untuk Pelestarian: Permata Alam Tersembunyi di Indonesia

4 minutes reading
Tuesday, 22 Apr 2025 04:01 0 1 Admin

Earth Day atau Hari Bumi menjadi pengingat penting akan tanggung jawab kita untuk menjaga dan merawat kekayaan alam planet ini. Hari ini menjadi momen refleksi untuk mempererat hubungan dengan Bumi dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus merawat tempat tinggal kita bersama

Sebagai negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati luar biasa dan ekosistem yang kaya. Beberapa destinasi wisata Indonesia yang telah populer di telinga turis international, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Pulau Komodo di Labuan Bajo, dan Nusa Penida di Bali.  Untuk itu, lebih dari sekadar mengagumi keindahan alam dari destinasi-destinasi ini, tetapi juga penting untuk melindungi dan melestarikannya.

Permata Alam Tersembunyi di Indonesia yang Layak Dilestarikan

Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara” />

Di luar dari destinasi populer, Indonesia menyimpan banyak permata alam tersembunyi yang masih jarang terjamah. Tempat-tempat ini menawarkan keindahan alam yang memukau sekaligus memiliki nilai konservasi yang sangat penting. Dalam momen perayaan Hari Bumi 2025, mari kita eksplorasi beberapa destinasi tersembunyi di Indonesia yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga membutuhkan perhatian kita untuk dijaga kelestariannya. Banyak dari destinasi berikut mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan. 

Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Kepulauan yang terletak di perairan Sulawesi Tenggara ini boleh jadi adalah surganya para penyelam. Ini dilihat dari sumber daya terumbu karang dan ekosistem bawah laut Kepulauan Wakatobi yang kaya. Selain keindahan lautnya, masyarakat lokal menjaga tradisi mereka dengan hidup di rumah panggung dan melestarikan adat istiadat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Tanjung Ringgit, Lombok Tenggara

Di Lombok Tenggara, Tanjung Ringgit memikat dengan pantai-pantainya yang asri, tebing kapur yang menjulang megah, dan pasir merah muda yang terbentuk dari hasil ekosistem karang yang terjaga. Dengan hanya 10% wilayah yang dikembangkan, kawasan ini fokus pada ekowisata, sementara sisanya didedikasikan untuk pelestarian lingkungan, pertanian, dan kehutanan.

Tangkahan, Pengalaman Ekowisata

Tangkahan, sebuah destinasi ekowisata di Langkat, Sumatera Utara, yang berada di pertemuan Sungai Buluh dan Batang. Tangkahan ini dikelilingi Taman Nasional Gunung Leuser.  Selain dikenal dengan populasi gajah Sumatera yang diselamatkan dari konflik manusia-satwa, tempat ini juga menyuguhkan hutan hujan lebat, air terjun, gua, pemandian air panas, serta satwa liar seperti orangutan. Gajah-gajah di sini turut berperan dalam patroli hutan sebagai bagian dari upaya konservasi.

Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur

Danau dengan pemandangan airnya yang begitu jernih dan memukau ini berlokasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Danau ini terkenal akan kejernihan airnya, sehingga bisa memantulkan pemandangan di sekitarnya lewat permukaan air. Danau Labuan Cermin memiliki dua lapisan air, yaitu air tawar dan air asin, yang menciptakan pengalaman unik di lingkungan yang masih alami.  

Air Terjun Sipiso Piso

Di atas Danau Toba, Sumatera Utara, Air Terjun Sipiso Piso menjulang setinggi 120 meter. Air terjun ini menjatuhkan airnya ke lembah hijau yang ada di bawahnya. Pemandangan panoramanya yang menawan, memberikan pengalaman tenang sekaligus menjadi akses menuju keajaiban alam di sekitarnya.

Mengapa Penting Melindungi Destinasi Alam?

Industri pariwisata memang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal. Misalnya, seperti di Bali, pariwisata menyumbang 61% dari pendapatan daerah. Namun, sisi gelapnya, pariwisata juga berkontribusi sebesar 8% hingga 11% pada emisi gas rumah kaca global setiap tahun.

Maka, pelestarian dari destinasi-destinasi alam ini bukan hanya untuk melindungi keindahan alam, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat lokal yang bergantung pada kelestarian dari lingkungan tempat tinggalnya.

Tips Perjalanan Ramah Bumi

1. Pilih Akomodasi Ramah Lingkungan: cari tempat menginap dan operator tur yang mengutamakan keberlanjutan.

2. Kurangi Limbah: gunakan barang-barang yang dapat digunakan ulang seperti botol minum dan tas belanja.

3. Hormati Adat dan Alam Lokal: ikuti pedoman lokal dan jangan mengganggu satwa liar atau habitat alami.

4. Dukung Komunitas Lokal: belilah produk buatan lokal dan ikuti kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat.

5. Nikmati Perjalanan: nikmati perjalanan dengan fokus pada kualitas pengalaman, bukan kuantitas.

Pada Hari Bumi ini, mari kita ambil langkah nyata untuk melestarikan permata alam tersembunyi Indonesia. Keindahan alam ini adalah warisan yang harus kita jaga dengan penuh tanggung jawab. Dengan menerapkan praktik perjalanan berkelanjutan, mendukung komunitas lokal, dan menghormati alam, kita dapat memastikan keajaiban ini tetap lestari untuk generasi mendatang.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA