Kenapa bisa macet? Biasanya karena alamat kurang detail, dokumen kurang, atau antrean clearance. Tenang ini bukan akhir cerita.
– Buka tracking dan catat status terakhir + waktu update.
– Cek email/SMS dari kurir/agen sering ada permintaan dokumen.
– Verifikasi nama, alamat lengkap, kode pos, dan nomor telepon penerima.
– Siapkan invoice & packing list versi PDF.
– Kalau status mencurigakan (hilang/damage), foto bukti packing yang Anda punya.
– Status stagnan >48 jam di lokasi yang sama.
– “Clearance delay” tanpa keterangan.
– Ada notifikasi dokumen kurang.
– Pro tip: Simpan nomor resi + bukti packing dalam satu folder cloud biar gampang kirim saat diminta.
– Fokus pada event besar: Picked up → In transit → Clearance → Out for delivery → Delivered.
– Hub transit dan line-haul antar negara bisa bikin jeda ini normal di pengiriman luar negeri.
– Jika log lompat-lompat (mis. kembali ke hub sebelumnya), catat waktu & lokasi—ini membantu saat ajukan investigasi.
– Invoice & packing list (jelas, jujur, konsisten).
– Link produk/foto barang kalau barang komersial.
– Bukti pembayaran (untuk validasi nilai).
– Kontak penerima yang aktif untuk verifikasi cepat.
– Spesifikasi teknis (material/komponen) jika HS code dipertanyakan.
Catatan: Di pengiriman luar negeri, nilai yang terlalu rendah (undervalue) justru memperlambat clearance. Gunakan nilai yang realistis.
1. Nama penerima + nomor telp aktif wajib jelas di AWB mempercepat verifikasi bea cukai.
2. Alamat detail (RT/RW, kelurahan, patokan, atau kode gedung) mengurangi risiko salah rute saat pengiriman luar negeri.
3. Simpan foto isi paket sebelum tutup krusial untuk klaim damage.
4. Gunakan kardus pas ukuran: charge volumetrik terkendali, risiko salah sortir menurun.
5. HS code kandidat siapkan dari awal; kalau diminta, Anda tidak mulai dari nol.
6. Satu email = satu berkas lengkap (zip/folder link). Petugas senang yang rapi rilis biasanya lebih cepat.
7. Jika penerima anti ribet soal pajak impor, pertimbangkan skema All-In (DDP) pada pengiriman luar negeri berikutnya.
8. Peak season awareness: kirim lebih awal dan pilih layanan dengan SLA yang realistis.
– Undervalue invoice → memicu pemeriksaan.
– Deskripsi barang terlalu umum (“accessories”, “samples”) → bikin petugas tanya ulang.
– Packing tanpa dokumentasi → klaim damage jadi lemah.
– Email balasan sepotong-sepotong → tambah antrian. Kirim sekali tapi lengkap.
Butuh bantuan identifikasi masalah, persiapan dokumen, atau bikin trace request yang rapi? Coba konsultasi singkat di airwayexpress.id biar pengiriman luar negeri kamu balik ke jalur cepat tanpa drama.
Artikel ini juga tayang di vritimes