Jakarta, 30 April 2025 – Setelah mengalami koreksi harga yang cukup panjang, kini Bitcoin kembali menembus angka $95.000. Pemulihan harga ini, membuktikan ketahanan Bitcoin sebagai salah satu alternatif diversifikasi aset investasi.
Bitcoin tercatat menempati posisi ke-7 sebagai aset paling berharga di dunia, berdasarkan data CompaniesMarketCap. Hal ini, mempertegas posisi aset kripto sebagai diversifikasi investasi aset di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dunia saat ini.
Didorong berbagai faktor seperti pertimbangan ekonomi makro dan kondisi psikologis pasar, rebound harga Bitcoin baru-baru ini diikuti dengan penguatan nilai aset-aset kripto lainnya.
Menanggapi hal tersebut, CEO Bittime, Ryan Lymn, menyampaikan bahwa hal ini merupakan suatu kebanggaan, sekaligus momentum untuk menunjukkan potensi industri aset kripto terhadap keberlanjutan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Kembalinya Bitcoin ke angka $95.000 tentu menjadi pencapaian sekaligus kesempatan bagi pelaku industri aset kripto untuk mendorong literasi masyarakat, khususnya investor Indonesia atas potensi perkembangan aset kripto,” ungkap Ryan.
Lebih lanjut, pergerakan pasar aset kripto yang kembali menguat menunjukkan peningkatan kepercayaan dan respon investor pada katalis makro. Di Indonesia sendiri, terdapat peningkatan jumlah investor sebesar 3,02% secara bulanan dari 12,92 juta investor, pada Januari 2025 menjadi 13,31 juta investor pada Februari 2025.
Ryan menekankan, literasi seputar industri aset kripto bagi para investor khususnya investor pemula merupakan hal yang sangat dibutuhkan saat ini. Ia memandang, meningkatkannya minat pasar terhadap aset kripto, wajib berbanding lurus dengan besarnya edukasi publik terkait fundamental investasi, dan keamanan aset.
Selaras dengan itu, sebagai platform pertukaran aset kripto yang terdaftar dan diawasi, Bittime berkomitmen untuk menyediakan akses yang aman dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di aset digital.
Dalam komitmennya mendorong edukasi pengguna, BIttime berfokus pada kampanye dan aktivitas digital. Ini ditujukan agar dapat lebih banyak menjangkau pengguna dengan pendekatan yang menyenangkan, dan mudah dipahami.
Sebagai aset digital terdesentralisasi dan tidak terikat, aset kripto menjadi instrumen investasi yang menawarkan keunggulan lebih dibanding aset tradisional lainnya. Untuk itu, ketersediaan informasi dan platform jual-beli yang aman, akan sangat membantu investor mengelola aset di tengah gejolak ekonomi global.
Selain itu, sangat penting mengetahui tingkat toleransi risiko, serta strategi dan metode investasi yang sesuai bagi masing-masing investor. Sebab, aset kripto mengandung risiko tinggi yang termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.
Artikel ini juga tayang di vritimes